Naik pesawat sekarang sudah bukan lagi suatu hal yang istimewa dan mewah. Semakin banyaknya promo tiket murah yang di berikan oleh maskapai - maskapai penerbangan membuat semakin banyak pula orang yang memilih transportasi udara untuk perjalanan mereka. Bagi yang sudah terbiasa meakukan perjalanan via udara mungkin tidak akan mengalami kesulitan dengan segala prosedur penerbangan beda dengan para pemula yang masih awam dengan hal tersebut.
Perjalanan naik pesawat ke Bali bersama keluarga (ceritanya sudah pernah di posting ya..) sebenarnya juga bukan perjalanan pertama naik pesawat. Tapi karena sebelum - sebelumnya yang chek in orang lain, saya cuma ngikut saja membuat saya tidak paham dengan segala prosedur di bandara. Berhubung saya yang bertanggung jawab membawa keluarga yang semuanya juga tidak paham bagaimana ke bandara dan naik pesawat, makanya saya sempat agak deg - deg an juga. Berharap semua akan lancar - lancar saja selama perjalanan.
Kami berangkat dari kudus pagi jam 05.00 mengingat jadwal penerbangan jam 12.00, ditambah lagi saya harus menjemput orang tua yang berdomisili di Demak. Dengan memperkirakan lama perjalanan sekitar 4 jam menuju Bandara Adi Soemarmo Surakarta. dan memang benar, kami sampai di Bandara sekitar jam 10.00. itu artinya 2 jam lebih awal. Setelah drop dari mobil yang mengantar kami, saya langsung menyiapkan tiket pesawat yang sehari sebelumnya sudah saya print.
Di pintu terminal keberangkatan disitu sudah ada petugas bandara yang akan memeriksa tiket dari calon penumpang pesawat. Saya menyerahkan 5 tiket kepada petugas tersebut, setelah di cek kami dperbolehkan masuk. Tapi ternyata bisa juga kok tiket tidak di print, cukup dengan memperlihatkan etiket yang biasanya dikirim ke email dan disimpan di Handphone.
Berhubung saya sudah chek in via web dan sudah mempunyai print out boarding pass, saya pikir tidak perlu chek in lagi di counter. Tapi untuk masuk langsung ke lantai atas yang merupakan area boarding room agak ragu juga. Akhirnya saya menanyakan ke petugas di counter chek in lagi apakah saya tetap perlu chek in atau tidak. Ternyata untuk penerbangan domestik walaupun sudah chek in di website tetap saja di verifikasi ulang di counter. Beda dengan ketika saya di Malaysia (3 bulan setelah perjalanan ke Bali), bagi yang sudah self chek in tidak perlu lagi chek in lagi di counter dan saya bisa langsung melenggang menuju boarding room.
Untuk keperluan chek in jangan lupa untuk menyiapkan Kartu Pengenal dan tiket pesawat.
Sebenarnya chek in juga bisa dilakukan sendiri dengan menggunakan mesin self check-in Air Asia. Tapi tidak semua maskai penerbangan memiliki layanan ini, yang saya lihat di bandara Adi Sumarmo baru maskapai Air Asia yang memiliki mesin self check-in. Bentuk mesinnya seperti mesin ATM. Melihat sesuatu yang baru, membuat saya iseng untuk mencobanya. Di mesinnya ada tombol tombol menu dan tempat untuk scan barcode. Sebenarnya selain dengan menggunakan cara scan barcode, bisa juga dengan input nomor kode booking tiket. Tapi karena saya penasaran bagaimana menggunakan handphone untuk menscan barkode, maka saya mencoba cara ini. Saya mencoba menscan barkode, tapi anehnya kok nggak bisa bisa ya...padahal segala posisi handphone sudah dicoba. Saya coba tanya pada bapak- bapak yang kebetulan duduk dekat mesin self check in tersebut. Tapi beliau juga tidak tahu cara menscan juga. Sudahlah..akhirnya nyerah juga, cara paling gampang mungkin dengan memasukkan kode booking tiket.
Selain Chek in tiket, Tidak lupa pula untuk menaruh tas atau koper bagasi kamu di tempat penimbangan, tempatnya yang biasanya ada di dekat konter check in. Apabila barang bawaan kita tidak lebih dari 7 kg, tidak perlu di taruh di bagasi karena bisa masuk ke kabin. Sedang tas yang nantinya akan ditaruh di bagasi akan diberikan label khusus yang menjadi bukti nomor bagasi. Simpan bukti label ini dengan baik karena saat tiba di tempat tujuan biasanya akan ada petugas yang akan mengecek label di koper/tas kita dan juga label yang diberi ketika check in.Karena kami ber lima, tentu saja bawaan kami banyak, hingga sebagian tas kami yang beratnya melewati 7 kg kami taruh bagasi pesawat. Setelah urusan tas dan chek in beres, kami naik ke lantai 2 menuju boarding room.
baca juga : Persiapan Traveling ke Bali
Setelah melewati pemeriksaan yang berlapis lapis kami pun masuk di boarding room dan mencari tempat duduk dekat gate keberangkatan ( bisa dilihat di boarding pass). Selama di boarding room saya selalu cek cek pengumuman, yuupp...waspada biar tidak ketinggalan pesawat dong, maklum bawa rombongan.
Perjalanan naik pesawat ke Bali bersama keluarga (ceritanya sudah pernah di posting ya..) sebenarnya juga bukan perjalanan pertama naik pesawat. Tapi karena sebelum - sebelumnya yang chek in orang lain, saya cuma ngikut saja membuat saya tidak paham dengan segala prosedur di bandara. Berhubung saya yang bertanggung jawab membawa keluarga yang semuanya juga tidak paham bagaimana ke bandara dan naik pesawat, makanya saya sempat agak deg - deg an juga. Berharap semua akan lancar - lancar saja selama perjalanan.
Kami berangkat dari kudus pagi jam 05.00 mengingat jadwal penerbangan jam 12.00, ditambah lagi saya harus menjemput orang tua yang berdomisili di Demak. Dengan memperkirakan lama perjalanan sekitar 4 jam menuju Bandara Adi Soemarmo Surakarta. dan memang benar, kami sampai di Bandara sekitar jam 10.00. itu artinya 2 jam lebih awal. Setelah drop dari mobil yang mengantar kami, saya langsung menyiapkan tiket pesawat yang sehari sebelumnya sudah saya print.
Di pintu terminal keberangkatan disitu sudah ada petugas bandara yang akan memeriksa tiket dari calon penumpang pesawat. Saya menyerahkan 5 tiket kepada petugas tersebut, setelah di cek kami dperbolehkan masuk. Tapi ternyata bisa juga kok tiket tidak di print, cukup dengan memperlihatkan etiket yang biasanya dikirim ke email dan disimpan di Handphone.
Apa yang di lakukan di Area Chek in Bandara?
Begitu berada didalam area chek in, saya langsung celingak celinguk mencari counter air asia. Tenyata counter masih tutup, tapi sebentar kemudian beberapa petugas dari air asia mulai datang dan menyiapkan segala sesuatunya di counter.Berhubung saya sudah chek in via web dan sudah mempunyai print out boarding pass, saya pikir tidak perlu chek in lagi di counter. Tapi untuk masuk langsung ke lantai atas yang merupakan area boarding room agak ragu juga. Akhirnya saya menanyakan ke petugas di counter chek in lagi apakah saya tetap perlu chek in atau tidak. Ternyata untuk penerbangan domestik walaupun sudah chek in di website tetap saja di verifikasi ulang di counter. Beda dengan ketika saya di Malaysia (3 bulan setelah perjalanan ke Bali), bagi yang sudah self chek in tidak perlu lagi chek in lagi di counter dan saya bisa langsung melenggang menuju boarding room.
Untuk keperluan chek in jangan lupa untuk menyiapkan Kartu Pengenal dan tiket pesawat.
Sebenarnya chek in juga bisa dilakukan sendiri dengan menggunakan mesin self check-in Air Asia. Tapi tidak semua maskai penerbangan memiliki layanan ini, yang saya lihat di bandara Adi Sumarmo baru maskapai Air Asia yang memiliki mesin self check-in. Bentuk mesinnya seperti mesin ATM. Melihat sesuatu yang baru, membuat saya iseng untuk mencobanya. Di mesinnya ada tombol tombol menu dan tempat untuk scan barcode. Sebenarnya selain dengan menggunakan cara scan barcode, bisa juga dengan input nomor kode booking tiket. Tapi karena saya penasaran bagaimana menggunakan handphone untuk menscan barkode, maka saya mencoba cara ini. Saya mencoba menscan barkode, tapi anehnya kok nggak bisa bisa ya...padahal segala posisi handphone sudah dicoba. Saya coba tanya pada bapak- bapak yang kebetulan duduk dekat mesin self check in tersebut. Tapi beliau juga tidak tahu cara menscan juga. Sudahlah..akhirnya nyerah juga, cara paling gampang mungkin dengan memasukkan kode booking tiket.
Selain Chek in tiket, Tidak lupa pula untuk menaruh tas atau koper bagasi kamu di tempat penimbangan, tempatnya yang biasanya ada di dekat konter check in. Apabila barang bawaan kita tidak lebih dari 7 kg, tidak perlu di taruh di bagasi karena bisa masuk ke kabin. Sedang tas yang nantinya akan ditaruh di bagasi akan diberikan label khusus yang menjadi bukti nomor bagasi. Simpan bukti label ini dengan baik karena saat tiba di tempat tujuan biasanya akan ada petugas yang akan mengecek label di koper/tas kita dan juga label yang diberi ketika check in.Karena kami ber lima, tentu saja bawaan kami banyak, hingga sebagian tas kami yang beratnya melewati 7 kg kami taruh bagasi pesawat. Setelah urusan tas dan chek in beres, kami naik ke lantai 2 menuju boarding room.
Menuju Boarding Room
Sebelum memasuki ruang tunggu di boarding room akan ada beberapa pemeriksaan metal detector 2 kali. Disini kami diminta menaruh barang- barang bawaan di keranjang yang sudah disiapkan. Sebaiknya kalau kita mau bepergian dengan naik pesawat, sebisa mungkin berkostum simple dan tidak banyak menggunakan aksesoris karena disini jam tangan, ikat pinggang, jaket dan benda- benda yang mengandung logam akan dilepas.baca juga : Persiapan Traveling ke Bali
Setelah melewati pemeriksaan yang berlapis lapis kami pun masuk di boarding room dan mencari tempat duduk dekat gate keberangkatan ( bisa dilihat di boarding pass). Selama di boarding room saya selalu cek cek pengumuman, yuupp...waspada biar tidak ketinggalan pesawat dong, maklum bawa rombongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar