Finally, selesai juga artikel tentang pengalaman saya solo traveling 9D8N di 3 negara 6 kota. Late post karena perjalanan ini pas libur bulan puasa kemarin. Pada postingan saya sebelumnya sudah saya ceritakan kenapa saya melakukan solo traveling.
Ceritanya karena memang nggak sengaja alias tidak direncanakan untuk solo traveling. Saya hanya memanfaatkan waktu libur yang di mana diwaktu tersebut saya benar - benar merasa free. Maklum kalau hari biasa pas anak- anak sekolah kan saya nggak bisa kemana-mana bisanya ya pas saat libur itu. Sudah berusaha menawari beberapa teman tapi tidak ada yang bisa pergi traveling ya sudahlah..akhirnya saya putuskan untuk pergi sendiri.
Setelah fix tanggal dan harinya, hal yang paling sulit menyusun itin dan rute. Karena saya berusaha ngirit walau pada akhirnya tidak bisa ngirit - ngirit banget (tahu sendiri kan..tiket menjelang lebaran naik gila-gilaan) tentu saja saya mencari rute yang termurah.
Karena ini solo traveling pertama, saya memilih flash trip dengan mendatangi lokasi sebentar - sebentar saja. karena lebih pada mengobati rasa penasaran saja. Kebetulan saya tidak begitu terobsesi untuk melihat sesuatu. Saya tipe traveler yang cukup merasa puas dengan hanya menginjakkan kaki di lokasi yang saya tuju..mungkin sebenarnya saya bukan traveler sejati.
Setelah berhari-hari mengamati dan survey harga akhirnya saya putuskan untuk mengambil rute Semarang - Kuala Lumpur (KLIA2) - Phom Phenh (Kamboja) -Ho chi minh- Dalat - Muine - Ho chi minh- KLIA2- Malaka- Kuala lumpur- KLIA2 - Semarang.
Setelah rute beres, saya mulai hunting Hotel dan transportasi lokal. Terutama karena sebagian dari perjalanan menggunakan jalur darat.
➤Hari 1
Karena jadwal penerbangan dr Bandara Ahmad Yani Semarang jam 8.55 dan harus masuk ruang boarding 1 jam sebelumnya. Maka saya berangkat dari rumah habis subuh sekitar jam 4.30. Untuk mengantisipasi kalau macet dan proses bandara yang mungkin lama apalagi saat itu bandara masih baru jadi sekalian pengenalan bandara yang baru.
Sampai dibandara alhamdulilah masih pagi, dan counter air asia belum buka. Jadi keliling keliling dulu di bandara. Lumayan bagus juga bandaranya walaupun masih ada pembenahan dan pekerjaan proyek yang belum selesai.
08.55- 12.15 Airport A.Yani-KLIA2
Setelah menunggu agak lama dan yang bikin deg - deg kan karena agak delay padahal jam 14.30 saya sudah harus bersiap untuk penerbangan lanjutan ke Kamboja. Alhamdulillahnya masih ada waktu mengejar penerbangan lanjutan walau agak mepet. Tahu sendiri kan KLIA2 begitu luas, jarak pesawat landing ke imigrasi lumayan jauh.
Jika kamu sudah punya tiket lanjutan, kamu tidak perlu masuk imigrasi, langsung aja masuk ke area transfer penerbangan (area satelit). Sebelum ke area imigrasi nanti ada ruang yang kaca yang ada tulisannya "transfer", langsung saja masuk kesitu atau kalau masih ragu bisa nanya ke petugas sambil memperlihatkan tiket lanjutan kita. Pastikan anda sudah web chek in dan sudah punya boarding pass jika mau langsung masuk ke area satelit dan tidak ada bagasi.
02.55- 03.55 KLIA2 - Phnom Penh
Penerbangan menuju Phnom Penh ini on time. Sempat ada sedikit drama ketika pemeriksaan paspor di imigrasi bandara Phnom Penh. Ketika giliran saya diperiksa ama petugas imigrasi yang ganteng (yes..ini satu-satunya cowok ganteng yang saya temui di Phnom Pehn..info nggak penting) ternyata paspor saya di kembalikan, dia menjelaskan sesuatu dalam bahasa inggris yang tidak kupahami, kemudian dia memperlihatkan selembar kertas ..dan saya masih belum paham juga kertas apa itu.
Waktu itu saya berpikir itu visa, padahal saya yakin kalau masuk kamboja tidak menggunakan visa, meski begitu tetap saja saya merasa panik dan keringat dingin mulai bercucuran. Perasaanku sudah nggak enak..wahh jangan- jangan nggak bisa masuk ke Kamboja ini dan bakalan dideportasi. Akhirnya saya keluar dari barisan imigrasi, sambil mondar mandir nggak jelas.. ternyata oh ternyata akhirnya saya tahu kalau belum mengisi kartu kedatangan.
Memang ada bandara - bandara yang mengharuskan penumpang untuk mengisi kartu kedatangan atau kepulangan. Tapi ada juga yang yang tidak, seperti bandara di KLIA2 di Malaysia.
Setelah urusan imigrasi beres, segeralah saya keluar dari bandara. Dipintu kedatangan saya celingak celinguk mencari orang yang akan menjemput saya. Ceritanya saya memang sengaja memesan airport shuttle service dari pihak hotel untuk menghindari scam.
Untuk jenis transpotasinya ada 2 pilihan yaitu tuktuk motor dan taxi. Biayanya untuk tuk tuk sebesar 9 $ kalau taxi 12 $. Karena belum pernah naik tuk tuk dan demi pengiritan biaya, maka saya memilih naik tuk tuk.
Abang tuk tuk yang mau menjemput ternyata sudah ada disitu dengan membawa kertas bertuliskan nama saya. segeralah saya menghampiri abang tersebut, dan happy karena abangnya bisa berbahasa inggris. Cuma sebelum naik ke tuk tuk, abangnya menawari jasa untuk keliling - keliling ke tempat wisata,tapi karena sudah ada planning sendiri saya tidak tertarik.. I said " i will call u if i need u to go around"..haha..sebenarnya saya takut terjebak scam yang banyak diseritakan orang -orang di blog atau di grub Backpacker.
Si abang tuk tuk juga mengingatkan saya, untuk kati - hati dengan handphone serta barang bawaan saya karena di Phnom Penh banyak sekali copetnya dan mereka mengincar para turis. That's why, sepanjang saya di phnom pehn saya cukup waspada dengan segala barang yang saya bawa.
Kalau dipikir lagi, bukan hanya di Phnom Penh dimanapun kita berada apalagi kalau lagi traveling kita harus hati- hati. Namanya juga manusia kadang ada yang baik dan juga ada yang jahat..so...Waspada..waspadalah...
05.00 PM ---
Selama di Phnom Penh saya menginap di One Stop Hostel, per night nya 7$. Satu kamar ada 4 bed karena memang tipe kamar dorm. Fasilitas di hostel ini lumayan ya untuk harga segitu, kamar tidur dan kamar mandinya bersih. Kalau mau makan tapi males keluar hostel, disitu juga bisa pesan makanan karena kebetulan hostel ini memiliki cafe yang menyediakan berbagai menu dengan harga terjangkau.
Minusnya, di hostel ini tidak disediakan minum gratis, jadi kalau mau isi ulang air harus bayar. dan minusnya lagi, toiletnya tidak ada jet showernya,jadi cukup merepotkan untuk saya yang biasa pakai air untuk
Staf hostelnya cukup ramah dan informatif.
Untuk lokasi hostel cukup strategis, dimana dekat dengan night market, Night Market,Wat Qunalum
Royal palace, Taman wat Botum.
Setelah istirahat sebentar, saya memesan makan malam di cafe hostel dan kemudian jalan - jalan sebentar ke night market. Sebenarnya agak nggak nyaman karena harus jalan sendiri di malam hari. Inilah salah satu nggak enaknya traveling alone, jalan sendirian seperti orang hilang.
HARI 2
08.00 AM - 12.00 AM
Keesokan harinya, saya pergi ke Royal palace, sebenarnya bisa ditemouh dengan jalan kaki karena lokasi nggak jauh dari hostel. Tapi berhubung waktu saya tidak banyak, maka saya memilih naik grab tuktuk seharga 1$.
Setelah sampai di Royal palace, agak bingung juga pintu masuknya lewat mana karena lokasinya lumayan luas. Setelah nanya sana sini, akhirnya ketemu juga. Untuk masuk ke grand palace, turis asing dikenai biaya 10$. wahhh..lumayan mahal sebenarnya. Tapi sudahlah..daripada penasaran.
Lokasi wisata yang saya saya kunjungi berikutnya adalah taman wat botum, wat qunalum dan tugu merdeka.
Saya memang sengaja tidak berlama - lama di kamboja, lebih tepatnya saya tidak begitu menyukai wisata sejarah dan bangunan- bangunan githu. Saya lebih suka wisata alam.
Selama di Kamboja, saya menggunakan uang dolar untuk transaksi. Di Kamboja berlaku dual mata uang, jadi warga kamboja sudah terbiasa menggunakan riel kamboja dolar untuk transaksi.
02.00 - 08.00 PM
Tepat jam 12 saya kembali ke hotel untuk chek out. Setelah urusan chek out beres segera saya memesan grab tuktuk menuju pool Mekong Express. Jasa transportasi yang cukup populer di Kamboja adalah Giant dan Mekong express. Giant memang banyak di favoritkan karena fasilitasnya yang bagus tapi hargaya cukup mahal, karena niatnya memang mau berhemat saya memilih Mekong Express dengan harga 12,6 $ Phom Phenh - Ho Chi min. Sementara kalau menggunakan bus Giant 18$. Tiket busnya bisa dipesan secara online disini Mekong express.
Setelah sampai dikantor Mekong Express, saya segera mengkonfirmasikan kedatangan saya. Setelah beres dan dapat tiket. Tinggal nunggu bis sambil browsing - browsing nggak jelas. Sebelum bis datang, penumpang akan di mintai paspor dan dibagikan kartu kedatangan untuk diisi dan dikembalikan lagi sebelum naik ke bis.
Perjalanan ke Ho chi min memakan waktu kurang lebih 6 jam. Servise dari awak bis Mekong Express termasuk lumayan bagus. Didalam bis ada WIFI dan juga mendapat snack dan juga minuman air putih botol. Guide busnya juga dual language, bahasa inggrisnya juga lumayan. Cukup puas dengan layanan dari Mekong Express ini.
Tapi jangan mengharap bus berjalan seperti bis patas ala bis-bis di Indonesia. Bis disana sepertinya hanya berjalan dikisaran kecepatan 60 km/jam..sangat lambat untuk ukuran bis antar negara. Tapi sudahlah yang penting aman dan selamat sampai tujuan.
Untuk urusan pemeriksaan di imigrasi, pihak bis juga sangat membantu. Semua paspor penumpang dikumpulkan oleh guide bisnya, dan akan dikembalikan setelah pemeriksaan atau melewati imigrasi. Pemeriksaan imigrasi di perbatasan vietnam juga cepat, nggak ditanyai macam-macam, cuma dipanggil dan langsung di cap stempel. Hanya saja ketika diimigrasi semua tas harus dibawa sendiri termasuk yang dibagasi bis, karena waktu pemeriksaan dimigrasi akan di scan.
08.00 PM-
Sekitar jam 8 malam, akhirnya saya menginjakkan kami juga di Ho Chi Min. Penumpang bis diturunkan di Pol di daerah Pham Lu Ngao Distrik 1. Begitu turun dari bis, saya sempat bengong sejenak karena tidak tahu harus berjalan kearah mana, untungnya saya sudah mendownload map offline. dan ternyata hotel yang sudah saya booking letaknya sangat dekat dengan pol bis mekong express, sekitar 200 m.
Hal pertama yang saya lakukan tentu saja mencari penjual sim card dan air mineral. dan kebetulan baru berjalan sebentar saya menemukan penjual simcard dipinggir jalan. Disitu saya lihat ada mbak - mbak dengan backpack besar juga lagi beli..hehe..dan ternyata dia juga orang Indonesia. Senangnya ketemu orang Indonesia disini.. her name is Agatha.
Setelah urusan simcard beres, segerah saya mencari gang menuju Ngoc Thao Hotel. dan Ternyata gang nya persis disebelah mbak penjual simcard tadi.
Segeralah saya menuju Ngoc Thao Hotel yang jaraknya sekitar 50 m dari gang masuk. Staf hotel lumayan ramah dan helpful. Abis urusan hotel, naruh tas dikamar. Saya keluar lagi, yag saya pikirkan tentu mencari makanan halal. Maklum seharian saya tidak makan apapun..laper euy. Untung dekat hotel ada rumah makan Moslem India. Walau sebenarnya tidak terlalu bernafsu dengan menunya. Tapi sudahlah setidaknya lumayan untuk mengganjal perut yang keroncongan. Harga menurut saya agak sedikit mahal ya..
HARI 3
07.00 AM- 08.30 AM
Besok paginya saya chek out dan berangkat menuju kantor The Shin Tourish. Jalan - jalan sekitar jam itu masih lengang ya..sempat membayangkan akan susah menyebrang jalan karena dari yang saya baca sbelumnya lalu lintas di Hochi min itu semrawut parah.
Sampai disana segera saya menyerahkan print out booking online. nanti disitu akan di cek paspor dan juga kita disuruh menunjukkan kartu kredit kita yang digunakan untuk membeli secara online (menurut saya ini aneh..)
Setelah itu kita akan diberi tiket sesuai dengan rute perjalanan kita. Jangan lupa untuk bertanya dan pasang telinga baik-baik untuk setiap pengumuman. Jangan sampai kita ketinggalan bis apalagi posisi bis nya jauh banget dari kantor Shin touris.
08.30 AM- 03.00 PM
Perjalanan ke Dalat memakan waktu sekitar 6 - 7 jam. Bis yang digunakan kebetulan sleeper bis. Sebenarnya akan lebih menyenangkan untuk melakukan perjalanan malam hari sehingga pagi harinya kita bisa punya waktu lebih banyak untuk mengexplore kota Dalat.
Dalat itu kalau di Indonesia kayak di Puncak. Berada didataran tinggi sekitar 1500 m dari permukaan laut membuat Dalat memiliki suhu yang cukup dingin. Dalat terkenal dengan buah- buahan, sayur dan aneka ragam bunga.
Kesan pertama tentang Dalat adalah kota yang rapi dan bersih. Sejauh mata memandang akan ditemukan pemandangan yang cantik. Hawanya sejuk dan dingin membuat saya betah Ditengah kota ada danau buatan yang tertata cantik. Kota yang romantis, dengan ritme yang tenang dan udara yang sejuk. Sayang karena kesananya sendirian saja..nggak jadi romantis deh..plus duingin,,sendirian..ituuu rasanya sesuatuuhh...
Saya menginap di hotel Trung chang yang masih satu managemen dengan Shin Tourist dan kantor shin tourist ada didepan hotel. Untuk harganya lumayan murah sekitar 180rban kamar single plus breakfast. Sengaja memang memilih hotel ini karena saya ikut half day tournya the shin tourist.
Malamnya saya nggak kemana- mana hanya stay di Hotel dan makan malam di resto hotel. Paginya langsung packing dan nitip tas ransel ke resepsionis. karena jam chek outnya jam 11 AM.
08.00 AM - 12.00 AM
saya ikut a half day tour Shin Tourist, peserta tournya dijemput di hotel masing- masing. Satu rombongan sekitar 15 orang. menggunakan bis mini. Tour leadernya menggunakan dual language (dalam bahasa vietnam dan english).
Tempat yang dikunjugi antara lain Bao Dai Summer Palace, Dalat Cathedral,Robin Hill 1600m (a cable car to a 2300 meters with an impressive panoramic view – at own expense),Buddhist Meditation Monastery & Paradise Lake, Datanla Waterfall.
Hampir semua yang ikut city tour adalah turis lokal. sepertinya bule tidak banyak yang tertarik ke dalat. Mungkin karena di negaranya sana sudah terbiasa dengan cuaca yang dingin jadi, mereka lebih menyukai ke daerah pantai seperti Muine. Beda dengan saya yang sehari - hari sudah akrab dengan suhu panas jadi suka banget ke Dalat yang kotanya lebih adem dan dingin. Yes, saya butuh pendinginan.
Karena tidak ingin ketinggalan bus menuju Muine yang jamnya mepet yaitu jam 1 siang, maka berkali - kali saya mengingatkan ke tour leadernya kalau saya ada perjalanan lanjutan jam 13.00. dan Ternyata tournya memang selesai tepat waktu..
01.00 PM - 05.00 PM
Perjalanan menuju Muine agak kurang menyenangkan. Busnya tipenya yang duduk bukan yang sleeper, apalagi jalannya yang banyak gronjalan seperti hidupku...
Kalau pemandangan sepanjang jalan lumayan bagus..ada danau- danau . Sopirnya yang agak arogan membuat perjalanan jadi semakin kurang nyaman. plus peralihan cuaca dari dingin ke panas..beuhh...
Sesampai di Muine semua penumpang di turunkan di pol The shin Tourist lokasinya tepat di depan Muine Resort. Karena memang hotel ini sepertinya masih satu management dengan teh shin tourist.
Lokasi Muine resort tepat di pinggir pantai. Tipe kamarnya seperti vila and boungalow. Kamarnya lumayan, tapi agak mahal jika ditempati seorang diri. Tapi worth lah karena lokasi nya dekat pantai.
DAY KE 5
04.30-08.00 PM
Saya mengikuti Sunrise Tour Mui Ne 1/2 Day. Rencananya mau liat sunrise di white sand tapi berhubung mendung gagal deh lihat sunrisenya padahal sudah bayar mahal naik motor jeep 10$ abis dari white sand kami dibawa menuju red sand, tempat para nelayan jual beli ikan (the fishing village) dan terakhir maen air di (fairy stream). Menurut saya sih lokasi - lokasi yang di kunjungi biasa ajahh..nothing special..semuanya kembali keselera masing - masing.
13.00 PM - 06.30 PM
Finally back to HCM perjalanan cukup menyenangkan karena naik sleeper bis. dan sepanjang perjalanan hujan rintik - rintik. agak drama ketika naik bis ini, hampir saja ketinggalan karena saat itu saya adalah satu - satunya penumpang dari pol Mui Ne yang ke HCM. dan sepeti bis - bis sebelumnya bisnya selalu on time, dan salahnya saya pas di detik-detik bus mau datang, malah kebelet ke toilet.
Untungnya mbak- mbak yang jaga counter baik..mereka menaruh tasku di bis..dan memanggiku di toilet yang jaraknya agak jauh dari kantor. dan ternyata bisnya nggak ngetem..alias berhenti sebentar untuk menghampiri penumpangnya.
Sesampai di HCM saya pikir akan diturunkan di kantor Pusat the Shin Tourist mengingat hotelku dekat dengan kantor tersebut. Tapi ternyata semua penumpang diturunkan di tempat semacam terminal bus. Begitu turun langsung di serbu tukang ojek..bingung juga, tapi saya merasa kalau jalan pham ngu lao tidak jauh dari situ. so, saya putuskan untuk jalan kaki.
Sudah coba baca map google ternyata saya tetap tidak bisa membaca arah menuju hotel kemana. hmm..sepertinya saya masih belum canggih menggunakan google map. Untungnya di tengah kebingungan ada juga ojek yang baik hati mau menunjukkan arah menuju hotel. karena jalannya sepi,,maka setengah berlari saya menuju jalan utama dan akhirnya sampai juga ke hotel Suite Backpacker inn.
Tampak dari luar hotelnya seperti tidak meyakinkan tapi ternyata kamarnya bagus banget dan luas. maklum saya booking kamar yang triple..hik..padahal cuma saya tempati seorang diri. eman....
Menginap disini dikenakan deposit ya sebesar harga kamarnya..tapi tenang nanti kalau chek out akan dikembalikan.
Setelah mandi dan bersih- bersih ternyata saya sduah ditunggu sama tour leadernya dari Saigon Free Walking Tours. Saigon Free Waking Tours ini adalah sebuah komunitas non profit yang sebagian besar tour leadernya adalah mahasiswa yang peduli dengan tourisme di Saigon dan juga melatih kemampuan mereka berhasa inggris.
Sebelumnya saya memang sudah apply untuk join night city tour mereka. Walau pesannya mepet hari H, Alhamdulillah saya masih dapat slot juga untuk bisa ikut tour mereka.
Walau awalnya sempat ragu apakah mereka valid atau nggak..ternyata mereka profesional dan biayanya pun murah hanya mengganti biasa bensin tour leadernya..
Saya memilih night city tour by scooter..rasanya amazing banget jalan - jalan naik scooter keliling kota HCM. Tour Leadernya Serena, she's nice girl. Dia membawa saya ke tempat kuliner lokal dan juga ke tempat- tempat yang merupakan landmark kota Ho chi min.
So, untuk kalian yang kebetulan ke Ho chi min tapi tidak mempunyai banyak waktu bisa coba ikut city tournya Saigon Free Walking Tours.
DAY 6
01.25 - 04.20 PM
Perlu diketahui bahwa Vietnam dan Kamboja memiliki waktu yang sama dengan Jakarta. Tidak ada perbedaan waktu, beda dengan malaysia yang 1 jam lebih cepat di banding waktu Jakarta. Jadwal penerbangan dari Ho chi min jam 1.25 PM by Air Asia.
Sebaiknya prepare waktu sekitar 4 jam. Mengingat jalan menuju Airport macet dan semrawut. di tambah lagi jika naik bike grab Anda akan di turunkan di bagian penerbangan domestik yang jaraknya lumayan juga menuju penerbangan internasionalnya...
Saya yang berangkat 3 jam sebelumnya dari daarah Pham Ngu Lao saja harus berlari - lari menuju area chek in..walo saya sudah melakukan web chek in, tetap saya harus verifikasi dulu dan Nyaris saja terlambat, ternyata chek in ditutup 1 jam sebelum boarding time.
06.15 - 9.15 PM
Jangan merencanakan perjalanan lanjutan yang terlalu mepet dengan jam landing ya...anda tidak akan pernah tau apa yang terjadi, mungkin saja delay, atau tidak disangka antrian di imigrasi lagi banyak- banyaknya.
Seperti yang saya alami saya sata hanya menjarak waktu 1,5 jam untuk perjalanan lanjutan ke Malaka (tiket sudah booking dong.) tapi ternyata antrian di Imigrasi hari itu sangat panjang karena memang hari itu hari raya. Dan untuk kesekian kali saya nyaris ketinggalan bis. Tiket bis sudah saya beli online di easybook.com.
Dan untuk kamu cewek yang melakukan solo traveling, jangan merencanakan perjalanan dimana sampai disuatu daerah yang belum pernah di datangi pada malam hari..ntar kayak saya, sekitar jam 9.30 malam sampai di Terminal Malaka Setral dan saat itu terminal sudah mulai sepi..Jadi tidak tahu harus bagaimana menempuh perjalanan menuju kota. Untungnya masih ada grab yang beroperasi di hari Raya..walau sempat ada insiden tidak mengenakkan karena misskomunikasi.
Ceritanya nih..si abang grab merasa sudah berkali - kali menelpon, tapi saya tidak mengangkat. Padahal ye..tidak ada telp yang yang masuk. Usut punya usut ternyata karena saya tidak mengganti nomor saya yang di grab dengan nomor malaysia, jadinya telp tidak bisa masuk. Walau sempat marah - marah, akhirnya si abang grab mau menerima penjelasan ku....next yang sabar ya bang..namanya juga penumpangnya tidak paham..
Hotel tempat menginap di Malaka adalah Travellers Planet Hotel & Guesthouse, lokasinya sangat dekat dengan menara Taming Sari di area bangunan merah. Cuaca ketika di Malaka kebetulan lagi mendung dan hujan rintik-rintik, jadinya adem dan suasananya tenang banget. Jalan - jalan kaki kemanapun berasa nyaman.
DAY 7
06.00 - 09.00 AM
Dengan uang ringgit yang pas - pasan saya putuskan untuk ke Masjid terapung di pulau Malaka untuk solat Ied. dan syukurlah ada grab yang beroperasi dan mau mengantarkan saya ke Masjid terapung. di Malaysia sholat ied sekitar jam 8.00 AM. walau pulau tampak sepi ternyata yang sholat kesitu banyak juga dan ramai.
Setelah selesai sholat segera saya memesan grab untuk kembali ke kota dengan uang yang hanya tinggal 7 RM. maklum kemarin waktu di bandara buru - buru jadi tidak sempat untuk menukar uang dalam ringgit. Saya hanya membawa uang dolar dan rupiah..tapi nasip..berkali - kali saya order grab, tidak ada driver yang mau ngambil penumpang di Pulau...Panik dong..
Akhirnya saya mencoba bertanya di bagian Satpam apakah ada kendaraan umum menuju kota dan ternyata memang tidak ada. Tapi untunglah ada yang berbaik hati memberi tumpangan menuju kota dengan tujuan menara Tumpang Sari karena dari sudut manapun menara kelihatan. Jadi saya minta diantar ke menara tersebut.
Sesampai di sana ternyata Menara hari itu tutup..jadinya saya berkeliling nggak jelas dan hanya berburu ATM. karena memang saya sudah tidak punya uang ringgit yang cukup.
DAY 8
02.00 PM-
Sampai diterminal sentral Malaka ternyata tiket menuju KL hampir habis, tahu bakalan terjadi seperti pasti saya akan beli secara online..saya pikir akan mudah untuk membeli tiket on the spot..ternyata sulit (mungkin karena hari raya) saya mendapatkan tiket bus terakhir dimana saya harus menunggu sekitar 3 jam disitu.
Sesampai di TBS (Terminal Bersepadu Selatan), saya naik kereta KTM komuter menuju KL Sentral. Setelah naik elevator menuju lobby stasiun, ikuti alur (nanti ada papan petunjuknya). Stasiun kereta bersebelahan dengan terminal bis, jadi ada semacam jembatan penghubung.
Untuk tiketnya bisa dibeli bagian penjualan tiket, nanti kamu akan diberi koin plastik berbentuk bulat. Jangan lupa sebelum masuk area stasiun "TAP" dulu koinnya di mesin yang tersedia..kalau tidak kamu akan kesulitan saat keluar di stasiun KL Sentral seperti yang saya alami..haha..kalau mau keluar stasiun, masukkan koin dimesinnya. Pastikan simpan koin baik - baik..
Ngapain saja sih saya di KL? ceritanya nih saya menginap di POD The Backpackers yang lokasinya tidak jauh dari KL Sentral. di KL, saya juga nggak ngapa- ngapain..cuma explore KL sentral karena saya begitu tersepona dengan terminal ini dimana segala moda transportasi berintregasi menjadi 1 disini. selain itu saya juga mengexplore NU mall yang masih satu lokasi dengan KL sentral.
Oh ya, jadi teringat ketika tiba di Malaysia yang saya ingat adalah Nasi Lemak, saking ngebetnya begitu sampai di terminal sentral Malaka langsung keliling mencari makanan ini. Tapi ternyata saat itu tidak ada yang jual. So, begitu sampai di Kuala Lumpur lanjut deh pencarian nasi lemak ini.
Menurut rekomendasi banyak orang, ada tempat makan enak dan murah di dekat KL Sentral yaitu ABC Bistro Cafe, lokasinya depan Easy Hotel (dari NU Mall, di lantai 2 nanti ada pintu keluar, nanti ada jembatan penyebrangan, ambil jembatan yang seberang jalan. ABC bistro tepat disebelah tangga jembatan penyeberangan)
Review nasi lemaknya bisa di baca disini
Resep dan Kuliner Nasi Lemak Ala ABC Bistro Cafe
Malamnya saya naik bus menuju KLIA2 lokasinya ada dibelakang tangga menuju NU Mall.
DAY 9
menginap di KLIA 2 dan persiapan balik Semarang. Alhamdulillah perjalanan usai dengan selamat..
Rincian Biaya :
Tiket Semarang - Kul PP = Rp. 1.763.020
Tiket Kul - Phnom Penh = Rp. 393.645
Asuransi AXA Mandiri Travel = Rp. 300.000
KAMBOJA
One stop hostel + shuttle airport = Rp. 224.000
makan malam = Rp. 35.000
Sarapan =Rp. 28.000
Tiket masuk Royal Palace 10 $ = Rp. 140.000
Tiket Wat phom 1 $ = Rp. 14.000
Grab tuktuk = Rp. 42.000
Bus Mekong Express ( PHN- HCM)=Rp. 176.000
VIETNAM
Sim Card HCM = Rp. 98.000
Air mineral = Rp.14.000
makan malam di resto india = Rp. 70. 000
bayar hostel Ngoc Hostel = 238.000
Pengeluaran Dalat
Transportasi (HCM- Dalat- Muine- HCM) dan city tour dalat muine = Rp. 466.319
Hotel Trung Chang di dalat = Rp. 196.290
beli jagung = Rp. 6.543
makan malam dihotel = Rp. 42.529
laundry = Rp.26.172
Pengeluaran Muine
Muine resort Hotel = Rp. 140.000
makan malam = Rp. 49.072
air mineral = Rp.10.000
sewa motor jeep di white sand= 140.000
Pengeluaran HCM
Saigon Free walking tour = Rp. 65.430
makan malam = Rp.45.801
beli kopi = Rp. 31.406
grab bike bandara = Rp. 24.209
Hotel suite backpacker in = Rp. 283.500
Tiket peasawat (SGN- KUL) = Rp. 658.000
MALAYSIA
Pengeluaran di Malaka
Bus KLIA2- Malaka = Rp. 83.066
makan malam = Rp. 43. 738
Hotel Travellers Planet Hotel & Guesthouse = Rp.200.467
Grab dari terminal malaka ke hotel= Rp. 69.252
grab dari hotel ke masjid terapung = Rp. 29.158
grab dari hotel ke terminal = Rp.69. 252
makan selama di Malaka = Rp.45.560
beli jilbab = Rp.54.672
Bus dari Malaka - TBS = Rp.49.205
simcard Malaysia = Rp. 65.607
Pengeluaran di Kuala Lumpur
Biore sunscreen Rp. = 103.878
makan di ABC cafe di KL sentral= Rp. 34.626
makan di Nu mall =Rp. 43738
Bus KL sentral - KLIA2 = Rp. 45.050
beli coklat = Rp. 336.785
beli coklat = Rp. 76.542
Total sekitar Rp. 7.066.800,- (perkiraan kulang lebih ya..)
kurs dolar = 14.000
kurs dolar = 14.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar