"You never really travel alone, the world is full of friends waiting to get to know you"
'"traveling solo means getting to know the REAL you"
Hari ini adalah hari terakhirku di Istanbul. Karena Flightku masih jam 2 dini hari (itu berarti tanggal 8 Juni), maka hari ini aku berniat untuk berkeliling lagi di area deket hotel saja. Planningnya membeli oleh - oleh dan rencananya ke Grand Bazar.
brownie favorit selama di Istanbul |
Sungguh sangat disayangkan, tahu githu aku tidak akan kekurangan gizi selama dua hari ini yang hanya mengkonsumsi mie dan roti. Padahal lho, dipasar tersebut ada yang jual buah - buahan dan juga telur.
dimanapun makanannya tetap Indomie |
Aku berjalan pelan menelusuri pasar yang lumayan ramai. kebanyakan yang dijual adalah barang fashion seperti pakaian dan sepatu. Disitu juga ada yang menjual jilbab - jilbab dengan harga yang cukup murah sekitar 5 lira dan aku beli beberapa untuk oleh - oleh.
Aku pikir semua jilbab yang dijual disitu made in Turkey, tapi ternyata saudara..sebagian besar adalah produk Cina alias made in China. Begitulah, dimanapun berada sepertinya produk Cina memang menguasai pasaran.
Perjalanan aku lanjutkan menuju ke Grand bazar, Dari stasiun Beyazit-Kapalicarsi masih jalan sekitar 100 m. Sebelum melanjutkan ceritaku, aku mau cerita sedikit tentang Grand Bazaar.
Pintu Masuk Grand Bazaar |
Grand Bazaar
Grand Bazaar kalau dalam bahasa Turki disebut "Kapalıçarşı" merupakan pasar tertutup terbesar dan tertua di dunia dengan lebih dari 4.000 toko dengan luas total 30.700 m 2. Jam buka sekitar jam 9.00 - 18.00 dan buka setiap hari kecuali Minggu. Kalau mau puas berbelanja sebaiknya datang lebih awal.Grand Bazaar ini memiliki desain yang unik, bangunan bagian dalamnya berbentuk seperti kubah dengan lorong memanjang.
Bukan hanya desainnya yang unik, tapi ada yang unik lagi yaitu para penjualnya..hehe...jangan mengharap ada cewek atau wanita berjualan di sini. Karena yang berjualan disini kalau nggak bapak- bapak yaa... babang - babang tamvan yang membuatku segan untuk menawar barang dagangannya. Mahal juga kubeli Bang, asal kau tersenyum padaku...beuhhh...hehe..
Grand Bazaar |
Barangkali ada yang belum tahu apa itu turkish deligh? Adalah sejenis manisan yang teksturnya kenyal dan manis seperti jeli. Turkish delight disajikan dalam bentuk potongan - potongan kecil dan biasanya ditaburi gula bubuk. Turkish delight sekarang ini sudah beragam rasanya dan juga dicampur dengan bahan lain sepeti kurma, almon, pistachio, delima dan banyak lagi.
Turkish delight |
Mengenai harga jual oleh - oleh di Grand bazaar menurutku sih sama saja antara di spice bazaar ama di Grand bazaar. Walau dari yang kubaca - baca ada yang mengatakan harga di Spice bazaar lebih murah dari Grand bazaar. Sebenarnya tergantung seberapa pintar kita menawar, kalau kita lihai menawar pasti dapat harga yang murah.
Untuk masalah komunikasi jangan kuatir, karena sebagian besar penjual disini bisa berbahasa inggris bahkan beberapa bisa berbahasa melayu juga. Jangan kuatir untuk menawar karena penjualnya ramah - ramah.
Ternyata disana wisatawan asal Malaysia lebih populer..ehehe..selama di pasar aku dikirain orang Malaysia. Mungkin sebelumnya banyak wisatawan asal Malaysia yang berbelanja disitu.Dengan tampang yang mirip - mirip dikirain asal wajah asia berjilbab dianggapnya orang Malay juga.
NOTE :
Grand Bazar ini luas banget, Jadi kalau kesini harap diingat pintu masuknya tadi. Karena disini banyak pintu keluar masuk. Ingat - ingat nomor gatenya dan kalau perlu di foto pintu masuknya biar nggak lupa.
Inilah yang terjadi padaku, pas pulangnya ak sempat kebingungan mencari pintu keluar. Untunglah setelah tanya sana sini berhasil juga menemukan pintu keluar yang sama dengan pintu aku masuknya tadi.
How to Get Grand Bazaar
Untuk menuju Grand Bazaar naik Tram T1 T1 Kabataş–Bağcılar, trus turun di stasiun pemberhentian Beyazıt – Kapalı Çarşı.
Jalan jalan dekat Grand Bazaar |
Sesampai di hotel, aku mengambil koper dan menata ulang isi koper karena ada tambahan oleh-oleh dan penuh juga ternyata padahal sisa beras dan mie sudah kutinggal dikamar hotel, tapi untunglah setelah ditata ulang beberapa kali bisa muat ke koper.
Beres packing aku segera menuju stasiun tram menuju Sultanahmet. Lokasi bis HAVAIST di seputar bundaran sultanahmet. Dari stasiun sultanahmet masih harus berjalan sekitar 100 meteran.
Sesampainya di bundaran Sultanahmet, ternyata sudah banyak yang menunggu bus ke bandara. Tapi busnya belum datang..so, aku menunggu sekitar 1 jam an. Tarif bus dari Sultanahmet ke bandara 18 lira. Jadi pastikan di Istanbul Card mu masih ada saldo 18 lira, kalau tidak kamu juga bisa membayar dengan kartu kredit. Perjalanan ke bandara ditempuh dalam waktu sekitar 20 menit.
New Istanbul Airport |
Istanbul (IGA) - Muscat (MCT) 8 Juni 00.55 - 06.50 (by Oman Air)
Akhirnya sampai juga di Bandara New Istanbul. That's mean petualanganku di Turki juga berakhir..yeaa..sad..padahal masih betah disini, tapi apa daya terbatas oleh waktu dan isi dompet.
New Istanbul Airport
Merupakan Bandara terbesar dan termegah di Turki bahkan disebut sebagai yang terbesar di dunia. Bandara ini dibuka pada tanggal 29 Oktober 2018. Berdiri di lahan seluas 823 juta ft2, bandara megah ini memiliki 6 landasan pacu. Bersyukurlah aku bisa nganyari bandara ini karena baru full open Maret 2019.Istanbul New Airport |
Karena penerbangan masih lama, aku menunggu di mushola sekalian sholat. Setelah sholat beres, segera menuju ke area chek in. Disitu aku ketemu teman dari Indonesia namanya Doni dan ternyata dia satu penerbangan denganku. Senang rasanya, akhirnya setelah 9 hari ada teman yang bisa diajak ngomong pakai bahasa Indonesia...sudah kelu lidahku menggunakan bahasa Inggris yang amburadul dan bahasa tarsan selama disana.
Chek in dan urus bagasi dah beres dan kami menuju boarding gate. Sebelum masuk ke boarding room aku menyempatkan diri window shooping di outlet LC-Waikiki, barang - barang fashion disini lumayan bagus dan murah.
Saking asyiknya window shopping (tapi tidak berbelanja), aku sampai nggak tahu ternyata gate roomnya di ubah. Mana gatenya ternyata jauh dari A ke D. Alhasil aku musti lari- lari menuju gate D. Bandara yang sangat luas adakalanya tidak menyenangkan...hmm..
Finally....selesai sudah cerita Solo Travelingku ke Turki. Semoga next bisa kembali traveling kesini di kota yang berbeda...See you Soon Turkey...i'll miss you....
baca juga :
Persiapan Solo Traveling Ke Turkey
Solo Traveling Ke Turkey Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 1)
Solo Traveling Ke Turkey Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 2) Goreme
Solo Traveling Ke Turkey Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 3) ISTANBUL
Solo Traveling Ke Turkey Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 3) TAKSIM
Saking asyiknya window shopping (tapi tidak berbelanja), aku sampai nggak tahu ternyata gate roomnya di ubah. Mana gatenya ternyata jauh dari A ke D. Alhasil aku musti lari- lari menuju gate D. Bandara yang sangat luas adakalanya tidak menyenangkan...hmm..
Finally....selesai sudah cerita Solo Travelingku ke Turki. Semoga next bisa kembali traveling kesini di kota yang berbeda...See you Soon Turkey...i'll miss you....
baca juga :
Persiapan Solo Traveling Ke Turkey
Solo Traveling Ke Turkey Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 1)
Solo Traveling Ke Turkey Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 2) Goreme
Solo Traveling Ke Turkey Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 3) ISTANBUL
Solo Traveling Ke Turkey Low Budget Ala Backpacker 10D9N (Part 3) TAKSIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar